Laporan Praktikum
Mata Kuliah Penyuluhan
Pemanfaatan Kulit Ceker Ayam Sebagai Krupuk
Di Desa Mbetek Karang Ploso
Kelompok
E4 :
- RUDI AGUSTIAN 125050100111139
- MUCHAMAD ARIF RIDWAN 125050100111182
- FEBRI ZARKASYI E 125050100111207
- SYAIFUDDIN RIZAL 125050101111001
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pemanfaatan Kulit Ceker Ayam Sebagai Krupuk Di Desa Mbetek Karang Ploso”. Makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk mengikuti Ujian Praktikum Mata kuliah Penyuluhan.
Penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan bantuan, bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
- Teman-teman seperjuangan khususnya
Kelompok E4 yang telah bekerja sama dengan baik dalam proses
penyusunan laporan ini
- Tim asisten yang telah memberikan arahan secara teknis mengenai
pelaksaan praktikum ini.
Dan
seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang sempat
membaca.
Malang, 04 Mei 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN
UMUM PENYULUHAN ............................................. 4
2.1 Gambaran
Umum Kegiatan Penyuluhan......................................................... 4
2.2 Gambaran
Umum Masyarakat Sasaran........................................................... 4
BAB III METODE
PENYULUHAN ................................................................. 5
3.1 Metode Pelaksanaan ....................................................................................... 5
3.2 Gambaran Teknologi ...................................................................................... 5
3.3 Jadwal Kegiatan Program............................................................................... 8
3.4 Media Penyuluhan........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………9
DAFTAR TABEL
1. Diagram
Pembuatan krupuk Kulit ceker ayam……………………7
2. Tabel Jadwal Kegiatan…………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ceker adalah bagian dari tubuh
ayam yang berhubungan langsung dengan benda-benda kotor. Meski demikian, tanpa ceker ayam tidak mungkin menjadi
gemuk untuk diambil dagingnya.Ceker ayam
sendiri memiliki kandungan protein dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan
dengan kandungan lemak dan karbohidrat, masing –masing sebanyak 19,8 per 100
gram ceker. Kemudian protein
yang cukup tinggi tersebut dapat memberikan zat gizi yang sangat bagus untuk
dikonsumsi oleh anak- anak yang sedang mengalami proses tumbuh kembang. Selain
rasanya gurih ternyata ceker ayam
sangat kaya dengan kandungan omega 3 dan omega 6, masing-masing 187 mg dan
2,571 mg per 100 gram. Omega 3 dan omega 6 merupakan asam lemak tak jenuh yang
sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Sejak dulu, kulit telah
dimanfaatkan sebagai alas kaki, pakaian, tenda, alat tulis menulis, bahan
penutup luka, bahan gendang dan lain-lainnya. Namun, kebanyakan orang belum
mengetahui atau mengenal manfaat dari kulit kaki ayam, dimana kulit tersebut
dapat di olah menjadi bahan makanan. Meskipun saat ini sebagian orang sudah
mempunyai ketrampilan dalam mengolah kulit kaki ayam, namun kegiatan pengolahan
kulit tersebut hanya terdapat di daerah daerah tertentu. Hal ini di sebabkan
oleh sebagian masyarakat belum mengetahui tekhnik pengolahan kulit, manfaatnya,
terutama sebagai bahan pangan seperti krupuk kulit.
Bagi sebagian orang ceker ayam
merupakan makanan yang tidak jarang dipandang sebelah mata. mungkin karena
ceker/kaki ayam yang berhubungan langsung dengan tanah dan kotoran menjadi
salah satu alasan ceker jadi terkesan jorok untuk dikonsumsi,bahkan ada yang
sebagian orang merasa jijik melihatnya apalagi untuk memakan dan tahu akan rasa
nikmat dari ceker ayam tersebut.
Salah satu manfaat mengonsumsi
ceker adalah untuk kesehatan kulit. Karena ceker mengandung kolagen yang
berfungsi mengencangkan dan menghaluskan kulit termasuk kulit pada bagian
wajah. Selain bermanfaat bagi kesehatan kulit,ternyata ceker juga bisa
dijadikan Mp Asi (makanan pendamping asi) bagi balita. Karena Kolagen yang
terkandung dalam ceker bermanfaat untuk membantu pertumbuhan anak balita dan
penguatan tulangnya. Selain manfaat kartilago serta kolagen pada ceker ayam
diatas masih banyak kandungan zat pada ceker ayam yang tentunya mempunyai
manfaat untuk kita diantaranya: mengandung zat kapur dan sejumlah mineral
sehingga sangat baik dikonsumsi khususnya bagi penderita rematik dan sangat
dianjurkan untuk rutin mengkonsumsinya. Ceker ayam juga mengandung zat
Hydroxyapatite yaitu salah satu makanan untuk tulang, mempunyai kandungan
kalsium , karena itu mengkomsumsi ceker ayam selain dapat memelihara kekuatan
tulang , mencegah Osteoporosis juga menjaga elastisitas kulit.
Kulit Ceker ayam (Sank) adalah
suatu bagian dari tubuh ayam yang kurang diminati di daerah mbetek, kecamatan
karang ploso, kabupaten Malang, yang terdiri atas komponen kulit, tulang, otot,
dan kolagen sehingga perlu diberikan sentuhan teknologi untuk diolah
menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Selama ini, ceker ayam baru
dimanfaatkan sebagai campuran sup dan krupuk ceker. Nilai tambah dari
kedua produk tersebut masih rendah. Salah satu komponen ceker ayam yang
berpotensi untuk dikembangkan adalah kulit kaki ayam. Dan yang paling
cocok prodak yang dapa di buat dari nkulit kaki ayam ini adalah krupuk kulit.
1.2 Rumusan Masalah
Selama ini pemanfaatan kulit
ceker di desa mbetek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang masih belum
mendapatkan perhatian yang serius. Dan kebanyakan kulit ceker yang dianggap hanya sebagai limbah dibuang tanpa di lakukan
pengolahan agar mendapatkan harga yag maksimal. Maka dari itu mengetahui cara pembuatan keripik klulit
ceker dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat desa mbetek, kecamatan
karangploso, kabupaten malang.
1.3 Tujuan
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan antara lain:
Untuk mengetahui cara pembuatan dari keripik
kulit kaki ayam, memanfaatkan kulit kaki ayam yang slama ini belum pernah
dilakukan pemanfaatan dengan teknologi yang tepat guna. Dan untuk memberi petunjuk yang dapat dipakai
sebagai acuan pada masyarakat Desa Mbetek, Kecamatan
Karangploso, Kabupaten Malang.
1.4 Manfaat
Setelah penyuluhan tentang pemanfaatan kulit kaki ayam sebagai bahan
untuk pembuatan kripik ceker, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan dan
memanfaatkan ilmu yang sudah diberikan ketika proses penyuluhan sehingga kelit
kaki ayam dapat memiliki harga jual yang lebih layak.
BAB II
GAMBARAN UMUM PENYULUHAN
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan sosialisasi
program pengolahan kulit ceker ini akan dilaksanakan di Desa Butek Karang Ploso dengan tujuan untuk memberikan
pengetahuan tentang pengolahan kulit
ceker ayam demi meningkatkan pendapatan warga kelurahan desa butek dan diversifikasi pengolahan ceker ayam.
Pengolahan
kulit ceker ayam masih sangat sedikit, padahal limbah kulit ceker ayam sangat
berlimpah. Di asumsikan hasil limbah kulit ceker ayam per ekor sebesar 5
gr, jika pemotongan ayam perhari
mencapai 10.000 ekor maka limbah kulit ceker ayam yang di hasilkan bisa
mencapai 50kg/hari. Mengingat kulit ceker ayam memiliki komposisi kimia yang
mendukung seperti kadar air 65,9%; protein 22,98%; lemak 5,6%; abu 3,49%; dan
bahan bahan lain 2,03% (Purnomo, 1992).
Kegiatan
penyuluhan akan dilaksanakan disaat peserta yang disuluh atau masyarakat istirahat/ waktu luang sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada program penyuluhan yang akan disampaikan. Sehingga masyarakat
dapat menguasai teknik kegiatan dan dapat memahami peluang kulit ceker ayam sebagai
tambahan pendapatan keluarga.
2.2
Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Kecamatan Karangploso di daerah Kabupaten Malang
adalah salah satu daerah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai
petani dan peternak, Namun tidak semua masyarakat di daerah tersebut hanya
menggantungkan hidupnya dari bertani dan peternak, banyak juga yang berprofesi
sebagai bruh pabrik. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Butek sebagian besar
lulusan SD, walaupun akhir-akhir ini sudah banyak masyarakat yang menyekolahkan
anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Supaya mendapatkan kehidupan
yang lebih baik.
Penghasilan yang didapat dari
bertani dan beternak tidak begitu besar seringkali mengalami pasang surut
seiring perubahan iklim yang tidak menentu. Oleh karena itu pemanfaatan kulit
ceker ayam sebagai krupuk yang memiliki nilai ekonomis tinggi sangat membantu
untuk menambah pendapatan keluarga.
BAB III
METODE PENYULUHAN
3.1 Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan
program ini melalui beberapa tahap sebagai berikut:
Persiapan Kegiatan
- Perijinan
Pengurusan ijin dilakukan melalui Kantor Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang
- Proses perijinan
dimulai dengan pembuatan proposal dan surat pengantar dari Dinas
Peternakan Kabupaten Malang.
Pelaksanaan Kegiatan
Setelah memperoleh ijin dari pihak terkait serta diperoleh data peserta yang disuluh, maka dilaksanakan
sosialisasi program penyuluhan tentang pemanfaatan kulit ceker ayam sebagai kerupuk yang tetunya dihadiri oleh
pihak steakholder daerah setempat.
3.2
Gambaran Teknologi
Pembuatan kerupuk rambak kulit sangat mudah dilakukan dan tidak
memerlukan bahan yang mahal. Proses pembuatan kerupuk rambak kulit (seperti
pada Gambar 1) pada umumnya adalah:
a)
Pemilihan
bahan
pemilihan
kulit sebagai bahan baku kulit (harus dari kulit yang sehat, bukan dari ternak
yang sakit, kulit bersih dan tidak busuk) (Amertaningtyas, 2009). Pengambilan
kulit dilakukan di RPA daerah karangploso
b)
Pencucian
pencucian (washing)
untuk membersihkan sisa kotoran yang masih menempel. Teknik pencucuian yang
dilakukan adalah menggunakan air bersih (Amertaningtyas, 2009).
c)
Perendaaman
dan pengapuran
Perendaman dan
pengapuran (liming) yaitu direndam dalam larutan kapur tohor (Ca(OH)2
supaya kulit membengkak dan lapisan epidermis mudah, setelah itu buang kapur (deliming),
mencuci kulit dengan air mengalir supaya sisa kapur hilang (Amertaningtyas,
2009).
d)
Perebusan
perebusan (boiling)
dilakukan pada suhu dan waktu tertentu sesuai jenis kulit supaya kulit matang, (Amertaningtyas,
2009).
e)
Perendaman
dalam bumbu
Sebelum
dilakukan perendaman maka dilakukan pemotongan kulit sesuai selera dan
perendaman dalam bumbu umumnya adalah garam dan bawang putih (Amertaningtyas,
2009). Dalam proses ini juga dapat
ditambahkan rasa pedas sesui selera
f)
Penjemuran
penjemuran dilakukan
dibawah sinar matahari sampai kering (Amertaningtyas, 2009).
g)
Penggorengan
dan pengemasan
penggorengan dilakukan 2 tahap, yaitu dengan
minyak yang tidak terlalu panas (suhu 80oC) kemudian dimasukkan dalam minyak
yang panas (suhu 100oC) sampai kerupuk rambak kulit mengembang dengan sempurna,
proses selanjutnya yaitu pengemasan dalam kantong plastik serta pemasaran
(Amertaningtyas, 2009).
Tabel 1
”flowcart pembuatan kripik kulit
ceker ayam”
3.3 Jadwal Kegiatan Program
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Bulan ke-1
|
Bulan ke-2
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Pengamatan pada masyarakat sasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menyiapkan peralatan dan bahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pelatihan pada masyarakat sasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Evaluasi program
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Membuat laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel 2
3.4 Media Penyuluhan
Media yang akan digunakan dalam
penyuluahn pemanfaatan kulit ceker ayam adalah media demontrasi yakni
sosialisasi langsung kepada masyrakat yang selanjutkan akan dipraktikan secara
nyata oleh penyuluh. Penggunaan media ini beralasan karna dengan praktik
langsung, penyuluhan akan mengamati dalam bentuk nyata sehingga tidak hanya
bisa dibayangkan saja. Ketersediaan alat dan bahan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam
pelaksanaan penyuluhan ini.
Salah satu
contohnya adalah dengan memperlihatkan video tentang pembuatan kripik ceker
ayam kepada peserta yang disuluh mulai awal pembuatan, dari bahan sampai alat
yang digunakan. Dalam mendukung kelancaran dalam pelaksanaan ini, dibutuhkan
LCD, laptop dan meja sebagai tempatnya. Penyuluhan dilakukan di kantor balai
desa Karangploso.
DAFTAR
PUSTAKA
Amertaningtyas,
Dedes. 2009. Pengolahan kerupuk “Rambak” kulit di Indonesia. Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan 21 (3): 18 – 29
Apriyantono, HA. 2003. Makalah Halal: Kaitan
Antara Syar’i, Teknologi, dan Sertifikasi.
www.indohalal.com/doc-halal2.html. Diakeses 4 Mei 2014.
Brown, E.M., King, G., dan Chen, J.M. 1997. Model of The Helical Portion of A Type ICollagen Microfibril, Jalca,
92:1-7.
Chen, J.M., Freairheller, S.H., dan Brown, E.M. 1991. Three-Dimensional-Energy Minimized Models for
Calf Skin Type I Collagen Triple Halix
and Microfibril : I. The Triple Halical Models, Jalca,
86:475-486.
Kurnianingsih, N. 2004. Kolagen Sang Pengisi
Tubuh. Laporan Utama Cakrawala.
Miller, AJ., Karmas, and Lui, MF. 1983. Age
Related Changes in Collagen of Bovine Corium: Studies on Extractability
Solubility and Molecular Size Distribution. J. Food Sci. 48: 681-707.
Mustakim. 1999. Sifat-sifat Fisik dan Kimia Serta
Evaluasi Mutu Kulit Kaki Ayam
Pedaging, Buras dan Ayam Petelur Afkir yang Disamak dengan Krom. Tesis. Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Pearson, AM., and Dutson, TR.
1992. Inedible Meat by Product Advances in Meat. Research. Vol. 8. London dan New York.
Purnomo E. 1992. Penyamakan Kulit Kaki Ayam. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Radiman. 1979. Penuntun Pembuatan Gelatin, Lem dan Kerupuk dari Kulit
Hewan Secara Industri Rumah/ Kerajinan. Balai Penelitian Kulit.
Jogyakarta.
Steel, R.G and Torrie, J.H. 1980. Principle
and Procedure of Statistic. McGraw Hill Book Company, Inc., New York.