Minggu, 06 Januari 2013

Posted by Emperor Rudi on 18.00 with No comments

                                              Berkat Sahabat


Ini kisah persahabatan dua anak manusia. Yang seorang adalah putra presiden, yang lain pemuda rakyat jelata bernama Pono. Persahabatan ini sudah terjalin sejak mereka masih di bangku sekolah. Pono punya kebiasaan yang kadang menjengkelkan. Apa pun peristiwa yang terjadi di depannya selalu dianggap positif. "Itu Baik!" katanya senantiasa.


Hari itu seperti yang sering mereka lakukan, Pono menemani sahabatnya berburu. Tugasnya membawa senapan dan mengisi peluru agar selalu siap digunakan. Entah kenapa, barangkali belum terkunci secara sempurna, setelah diserahkan kepada sahabatnya senapan itu meletus. Akibatnya cukup fatal.Ibu jari putra presiden terkena terjangan peluru dan putus. Melihat itu Tanpa sadar dengan kalemnya Pono berkomentar. "Itu Baik!" Kontan sahabatnya naik pitam. "Bagaimana Kau ini! Jempolku putus tertembak, malah dibilang Baik. Brengsek!" Agaknya, kali ini kelakuan Pono tak termaafkan. Ia dijebloskan ke penjara.
Beberapa bulan kemudian, sang putra presiden kembali pergi berburu ke Afrika. Malang, ia tersesat di hutan lebat dan ditangkap suku primitif yang masih kanibal. Malam harinya, dalam keadaan terikat ia akan dibakar untuk disantap ramai-ramai. Anehnya, mendadak ia dibebaskan. Belakangan ketahuan, suku tersebut pantang memangsa makhluk yang organ tubuhnya tidak lengkap.
Nasib baik itu membuat sang putra presiden termenung. Ia teringat kembali peristiwa ketika jempolnya putus tertembak lantaran ulah Pono. Ia kemudian menemui Pono di penjara.
"Ternyata Kau benar. Ada baiknya jempolku tertembak," katanya sambil menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya di Afrika. "Aku menyesal telah memenjarakanmu."
"Oh, tidak!' Bagiku, ini Baik!"
"Bagaimana kau ini? Memenjarakan teman kau bilang baik?"
"Kalau aku tidak dipenjara, pasti saat itu aku bersamamu."
Kisah satir ini mengingatkan pada pernyataan Randolph Bourne, intelektual Amerika yang juga anak didik John Dewey. Katanya, seorang teman itu memang dipilih untuk kita berdasarkan hukum perasaan yang tersembunyi, bukan oleh kehendak sadar kita si manusia. 

sumber : http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/01/air-dan-kopi.html

Related Posts:

  • Cara Menghitung Data Statistik Dengan Beberapa Data Yang Hilang Pada Percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Cara Menghitung Data Statistik Dengan Beberapa Data Yang Hilang Pada Percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Menghitung data statistik setelah melakukan penelitian memang susah-susah gampang. Susah jika ada beberapa data y… Read More
  • Candi Sumberawan Malang Candi Sumberawan Malang Candi sumberawan terletak di singosari dengan lama perjalanan sekitar 1-2 jam dari Universitas Brawijaya Malang. candi ini sangat cocok untuk acara outbound organisasi atau komunitas, tempat ini bi… Read More
  • Gunung Panderman Gunung Panderman Stress karena pekerjaan atau yang lainnya merupakan suatu hal yang harus dihindari, untuk menghilangkan stress yaitu dengan cara traveling yang sangat bagus untuk memperbaiki mood kita. salah satu kota de… Read More
  • pH Meter pH Meter A.    Pengertian pH berasal dari singkatan potential of Hydrogen. pH merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan keasaman atau kebasaan suatu zat. Nilai pH bervariasi dari 1 h… Read More
  • Sumber Sira Malang Sumber Sira Malang Sumber sira merupakan salah satu tempat wisata pemandian yang tidak membutuhkan budget terlalu mahal, hanya dengan 5000 rupiah kita sudah dapat menikmati pemandian yang tergolong cukup asik. Tiket masuk… Read More

0 komentar:

Posting Komentar