Senin, 26 Mei 2014

Membaca Karakter Seseorang Dari Tulisan Tangan

Posted by Emperor Rudi on 06.54 with No comments
Grafologi
Orang-orang dengan pendirian

Karakter seseorang merupakan cerminan dari alam bawah sadar mereka, sehingga karakter atau sifat seseorang bisa dilihat dari cara mereka bertingkah, berbicara dan mengungkapkan perasaannya. akhir-akhir ini telah ditemukan cara membaca karakter seseorang melalui tulisan tangan yang disebut ilmu Grafologi. jadi dengan melihat tulisan tangan seseorang kita dapat mengetahui karakternya. karena pada saat kita menulis, kita diarahkan oleh alam bawah sadar kita. sehingga apa yang kita tulis dapat mencerminkan karakter diri kita. langkah-langkah mengetahui karakter seseorang dari tulisan caranya adalah sebagai berikut;
1. Dilihat dari arah kemiringan huruf
       a.) jika kemiringan huruf mengarah ke kanan menandakan mereka memiliki
            karakter: Ekspresif,Emosional, menyukai tantangan, dan suka bergaul.
       b.) jika kemiringan huruf mengarah ke kiri, mereka cenderung memiliki sifat :
introvet atau menutup diri , mereka selalu dibayangi oleh masa lalunya, lebih protektif, berfikir logis dan orang yang menarik diri.
       c.) jika kita melihat suatu tulisan dengan huruf-hurufnya tegak, mereka memiliki
sifat: orang yang  menahan diri, bisa mengontrol diri, bisa menahan perasaan, tidak suka diatur, dan mempertimbangkan sesuatu lebih mengarah kepada perasaan daripada kepikiran.
       d.) jika kemiringan huruf mengarah ke segala arah dalam satu kalimat
 menandakan mereka memiliki  karakter : orang yang tidak konsisten, plin-plan dan mudah dipengaruhi.
       e.) jika kemiringan huruf mengarah kesegala arah dalam satu kata menandakan
 mereka lagi ada masalah   atau ada masalah dengan kepribadiannya.
2. Dilihat Dari Huruf bersambung atau tidak:
       a.) jika huruf bersambung seluruhnya maka mereka cenderung memiliki karakter:
sosial tinggi, suka   berbicara, tidak kaku dalam membina hubungan dan suka bergaul.
       b.) jika huruf bersambung dan sebagian lepas menandakan mereka berkarakter:
 idealis yang sulit  membina hubungan (asmara/spesial), bersifat boros, pemalu dan kaku dalam bergaul.
       c.) jika huruf lepas seluruhnya menandakan mereka memiliki karakter: orang
cerdas, seksama, dan   bepikir sebelum bertindak.
3. Dilihat dari spasi antar kata:
       a.) jika spasi antar kata berjarak tegas antara satu kata dengan kata lainnya
menandakan mereka memiliki   karakter: suka berbicara dan bergaul, pandai mencari teman.
       b.) jika spasi antar kata rapat seolah-olah tidak berjarak antara kata satu dengan
kata  yang lainnya  menandakan mereka memiliki karakter: introvert atau menutup diri, sulit bergaul atau kaku , tidak sabaran dan cepat bertindak.
       c.) jika spasi antar kata berjarak lebar, menandakan mereka memiliki karakter:
            sulit dalam bergaul, suka memilih-milih teman.
4. Dilihat dari spasi vertical antar baris tulisan:
            a. jikajarak spasi vertikal sangat jauh antar baris tulisan menadakan mereka
                memiliki karakter: terisolasi, orang yang menutup diri.
            b.) jika jarak spasi vertical cukup berjarak sehingga huruf di baris atas tidak
     bersentuhan dengan baris di bawahnya menandakan mereka meiliki
     karakter: orang boros, suka berbicara.
c.) jika jarak spasi vertical berjarak rapat sehingga ujung bawah huruf  
     ( y dan g ) menyentuh huruf (h dan t) menandakan  mereka memiliki
     karakter organisator yang baik.
5. Dilihat dari Tekanan saat menulis :
semakin kuat tekanan saat menulis hingga menimbulkan bekas di bawah kertas
menandakan memiliki sifat pembawaan diri yang tidak tenang atau memilki tingkat emosional yang tinggi,tegas, kaku dan susah menyesuaikan diri. sedangkan jika tulisan tidak menimbulkan bekas di bawah kertas menandakan orang yang  pembawaan dirinya tenang, atau tingkat emosional rendah.
6.) Dilihat dari ukuran huruf :
            a.) Jika huruf dalam tulisan semakin kecil menandakan mereka memiliki
    karakter : kurang percaya diri, memiliki tingkat konsentrasi tinggi., pendiam,
    detail, dan mandiri.
b.) jika huruf dalam tulisan semakin besar menandakan mereka memiliki
     karakter ; orang yang  mempunyai kepercanyaan tinggi, selalu ingin tampil
     di depan, selalu ingi didengarkan.
7.) Dilihat arah tulisan pada kertas:
            a.) jika arah tulisan pada kertas naik atau menanjak menandakan mereka
     memiliki karakter: energik, optimistis dan tegas.
            b.) jika arah tulisan tetap lurus menandakan orang tersebut memiliki karakter :
                 perfeksionis, dan sulit bergaul.
            c.) jika arah tulisan turun menandakan orang tersebut memiliki karakter :
     introvert, orang yang tertekan/lelah.
8.) Dilihat dari huruf :
a.) huruf  “O” : adanya rahasia ditunjukkan oleh lingkaran kecil dalam huruf “O”
                 kebohongan ditunjukkan oleh lingkaran huruf “O” yang mengarah kekanan.
b.) Huruf “t” Letak palang (-) pada kail ‘t’
- Cenderung ke kiri = pribadi waspada, tidak mudah percaya
- Tepat di tengah = pribadi yang kurang orisinil tapi sangat bertanggung jawab
- Cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin
  Panjang kail ‘t’ menunjukkan kemampuan potensial untuk mencapai target.
  Tinggi rendah palang (-) pada kail ‘t’
- Rendah = setting target lebih rendah dari kemampuan sebenarnya (kurang PD atau
  pemalas)
- Tinggi = setting target tinggi tapi juga diimbangi oleh kemampuan
- Di atas kail = setting target lebih tinggi dibanding kemampuan

c.) Jika huruf (A dan O) sangat rapat maka menandakan orang tersebut
     menyembunyikan  sesuatu.

d.) Huruf “W”

            e.) Huruf  “D” Jika huruf 'D' dalam tulisan tangan memiliki loop, ini menandakan bahwa
                 dia  tidak suka dikritik. Jika huruf 'D'-nya tidak memiliki loop, itu berarti dia
                 menerima kritikan dan akan belajar sesuatu dari hal tersebut.
















Jumat, 23 Mei 2014

Laporan Praktikum Penyuluhan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Posted by Emperor Rudi on 05.49 with No comments
Laporan Praktikum

Mata Kuliah Penyuluhan
Pemanfaatan Kulit Ceker Ayam Sebagai Krupuk
Di Desa Mbetek Karang Ploso
logo UB
Kelompok E4 :
  1. RUDI AGUSTIAN                            125050100111139
  2. MUCHAMAD ARIF RIDWAN       125050100111182
  3. FEBRI ZARKASYI E                       125050100111207
  4. SYAIFUDDIN RIZAL                     125050101111001
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pemanfaatan Kulit Ceker Ayam Sebagai Krupuk Di Desa Mbetek Karang Ploso”. Makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk mengikuti Ujian Praktikum Mata kuliah Penyuluhan.
Penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
  1. Teman-teman seperjuangan khususnya  Kelompok E4 yang telah bekerja sama dengan baik dalam proses penyusunan laporan ini
  2. Tim asisten yang telah memberikan arahan secara teknis mengenai pelaksaan praktikum ini.
Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang sempat membaca.
Malang, 04 Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PENYULUHAN ............................................. 4
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan......................................................... 4
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran........................................................... 4  
BAB III METODE PENYULUHAN ................................................................. 5
3.1 Metode Pelaksanaan ....................................................................................... 5
3.2 Gambaran Teknologi ...................................................................................... 5
3.3 Jadwal Kegiatan Program............................................................................... 8
3.4 Media Penyuluhan........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………9



 DAFTAR TABEL 
1.   Diagram Pembuatan krupuk Kulit ceker ayam……………………7
2. Tabel Jadwal Kegiatan…………………………………………… 8





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ceker adalah bagian dari tubuh ayam yang berhubungan langsung dengan benda-benda kotor. Meski demikian, tanpa ceker ayam tidak mungkin menjadi gemuk untuk diambil dagingnya.Ceker ayam sendiri memiliki kandungan protein dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan kandungan lemak dan karbohidrat, masing –masing sebanyak 19,8 per 100 gram ceker. Kemudian protein yang cukup tinggi tersebut dapat memberikan zat gizi yang sangat bagus untuk dikonsumsi oleh anak- anak yang sedang mengalami proses tumbuh kembang. Selain rasanya gurih ternyata ceker ayam sangat kaya dengan kandungan omega 3 dan omega 6, masing-masing 187 mg dan 2,571 mg per 100 gram. Omega 3 dan omega 6 merupakan asam lemak tak jenuh yang sangat penting bagi kesehatan tubuh.
      Sejak dulu, kulit telah dimanfaatkan sebagai alas kaki, pakaian, tenda, alat tulis menulis, bahan penutup luka, bahan gendang dan lain-lainnya. Namun, kebanyakan orang belum mengetahui atau mengenal manfaat dari kulit kaki ayam, dimana kulit tersebut dapat di olah menjadi bahan makanan. Meskipun saat ini sebagian orang sudah mempunyai ketrampilan dalam mengolah kulit kaki ayam, namun kegiatan pengolahan kulit tersebut hanya terdapat di daerah daerah tertentu. Hal ini di sebabkan oleh sebagian masyarakat belum mengetahui tekhnik pengolahan kulit, manfaatnya, terutama sebagai bahan pangan seperti krupuk kulit.
      Bagi sebagian orang ceker ayam merupakan makanan yang tidak jarang dipandang sebelah mata. mungkin karena ceker/kaki ayam yang berhubungan langsung dengan tanah dan kotoran menjadi salah satu alasan ceker jadi terkesan jorok untuk dikonsumsi,bahkan ada yang sebagian orang merasa jijik melihatnya apalagi untuk memakan dan tahu akan rasa nikmat dari ceker ayam tersebut.
      Salah satu manfaat mengonsumsi ceker adalah untuk kesehatan kulit. Karena ceker mengandung kolagen yang berfungsi mengencangkan dan menghaluskan kulit termasuk kulit pada bagian wajah. Selain bermanfaat bagi kesehatan kulit,ternyata ceker juga bisa dijadikan Mp Asi (makanan pendamping asi) bagi balita. Karena Kolagen yang terkandung dalam ceker bermanfaat untuk membantu pertumbuhan anak balita dan penguatan tulangnya. Selain manfaat kartilago serta kolagen pada ceker ayam diatas masih banyak kandungan zat pada ceker ayam yang tentunya mempunyai manfaat untuk kita diantaranya: mengandung zat kapur dan sejumlah mineral sehingga sangat baik dikonsumsi khususnya bagi penderita rematik dan sangat dianjurkan untuk rutin mengkonsumsinya. Ceker ayam juga mengandung zat Hydroxyapatite yaitu salah satu makanan untuk tulang, mempunyai kandungan kalsium , karena itu mengkomsumsi ceker ayam selain dapat memelihara kekuatan tulang ,  mencegah Osteoporosis juga menjaga elastisitas kulit.
      Kulit Ceker ayam (Sank) adalah suatu bagian dari tubuh ayam yang kurang diminati di daerah mbetek, kecamatan karang ploso, kabupaten Malang, yang terdiri atas komponen kulit, tulang, otot, dan kolagen sehingga perlu diberikan sentuhan  teknologi untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Selama ini, ceker ayam baru dimanfaatkan sebagai campuran sup dan krupuk ceker. Nilai tambah dari kedua  produk tersebut masih rendah. Salah satu komponen ceker ayam yang berpotensi untuk  dikembangkan adalah kulit kaki ayam. Dan yang paling cocok prodak yang dapa di buat dari nkulit kaki ayam ini adalah krupuk kulit.
1.2  Rumusan Masalah
      Selama ini pemanfaatan kulit ceker di desa mbetek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang masih belum mendapatkan perhatian yang serius. Dan kebanyakan kulit ceker yang dianggap hanya sebagai limbah dibuang tanpa di lakukan pengolahan agar mendapatkan harga yag maksimal. Maka dari itu mengetahui cara pembuatan keripik klulit ceker dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat desa mbetek, kecamatan karangploso, kabupaten malang.
1.3  Tujuan
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan antara lain: Untuk mengetahui cara pembuatan dari keripik kulit kaki ayam, memanfaatkan kulit kaki ayam yang slama ini belum pernah dilakukan pemanfaatan dengan teknologi yang tepat guna. Dan untuk memberi petunjuk yang dapat dipakai sebagai acuan pada masyarakat Desa Mbetek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
1.4  Manfaat
Setelah penyuluhan tentang pemanfaatan kulit kaki ayam sebagai bahan untuk pembuatan kripik ceker, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan dan memanfaatkan ilmu yang sudah diberikan ketika proses penyuluhan sehingga kelit kaki ayam dapat memiliki harga jual yang lebih layak.
BAB II
GAMBARAN UMUM PENYULUHAN
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan
                    Kegiatan penyuluhan sosialisasi program pengolahan kulit ceker ini akan dilaksanakan di Desa Butek Karang Ploso dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pengolahan kulit ceker ayam demi meningkatkan pendapatan warga kelurahan desa butek dan diversifikasi pengolahan ceker ayam.
            Pengolahan kulit ceker ayam masih sangat sedikit, padahal limbah kulit ceker ayam sangat berlimpah. Di asumsikan hasil limbah kulit ceker ayam per ekor sebesar 5 gr,  jika pemotongan ayam perhari mencapai 10.000 ekor maka limbah kulit ceker ayam yang di hasilkan bisa mencapai 50kg/hari. Mengingat kulit ceker ayam memiliki komposisi kimia yang mendukung seperti kadar air 65,9%; protein 22,98%; lemak 5,6%; abu 3,49%; dan bahan bahan lain 2,03% (Purnomo, 1992).
                    Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan disaat peserta yang disuluh atau masyarakat  istirahat/ waktu luang sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada program penyuluhan yang akan disampaikan. Sehingga masyarakat dapat menguasai teknik kegiatan dan dapat memahami peluang kulit ceker ayam sebagai tambahan pendapatan keluarga.
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
            Kecamatan Karangploso di daerah Kabupaten Malang adalah salah satu daerah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, Namun tidak semua masyarakat di daerah tersebut hanya menggantungkan hidupnya dari bertani dan peternak, banyak juga yang berprofesi sebagai bruh pabrik. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Butek sebagian besar lulusan SD, walaupun akhir-akhir ini sudah banyak masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Supaya mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
            Penghasilan yang didapat dari bertani dan beternak tidak begitu besar seringkali mengalami pasang surut seiring perubahan iklim yang tidak menentu. Oleh karena itu pemanfaatan kulit ceker ayam sebagai krupuk yang memiliki nilai ekonomis tinggi sangat membantu untuk menambah pendapatan keluarga.


BAB III
METODE PENYULUHAN
3.1 Metode Pelaksanaan
            Metode pelaksanaan program ini melalui beberapa tahap sebagai berikut:
Persiapan Kegiatan
  1. Perijinan
Pengurusan ijin dilakukan melalui Kantor Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang
  1. Proses perijinan dimulai dengan pembuatan proposal dan surat pengantar dari Dinas Peternakan Kabupaten Malang.
Pelaksanaan Kegiatan
Setelah memperoleh ijin dari pihak terkait serta diperoleh data peserta yang disuluh, maka dilaksanakan sosialisasi program penyuluhan tentang pemanfaatan kulit ceker ayam sebagai kerupuk yang tetunya dihadiri oleh pihak steakholder daerah setempat.
3.2 Gambaran Teknologi
Pembuatan kerupuk rambak kulit sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan bahan yang mahal. Proses pembuatan kerupuk rambak kulit (seperti pada Gambar 1) pada umumnya adalah:
a)      Pemilihan bahan
pemilihan kulit sebagai bahan baku kulit (harus dari kulit yang sehat, bukan dari ternak yang sakit, kulit bersih dan tidak busuk) (Amertaningtyas, 2009). Pengambilan kulit dilakukan di RPA daerah karangploso
b)     Pencucian
pencucian (washing) untuk membersihkan sisa kotoran yang masih menempel. Teknik pencucuian yang dilakukan adalah menggunakan air bersih (Amertaningtyas, 2009).
c)      Perendaaman dan pengapuran
Perendaman dan pengapuran (liming) yaitu direndam dalam larutan kapur tohor (Ca(OH)2 supaya kulit membengkak dan lapisan epidermis mudah, setelah itu buang kapur (deliming), mencuci kulit dengan air mengalir supaya sisa kapur hilang (Amertaningtyas, 2009).
d)     Perebusan
perebusan (boiling) dilakukan pada suhu dan waktu tertentu sesuai jenis kulit supaya kulit matang, (Amertaningtyas, 2009).
e)      Perendaman dalam bumbu
Sebelum dilakukan perendaman maka dilakukan pemotongan kulit sesuai selera dan perendaman dalam bumbu umumnya adalah garam dan bawang putih (Amertaningtyas, 2009).  Dalam proses ini juga dapat ditambahkan rasa pedas sesui selera
f)       Penjemuran
penjemuran dilakukan dibawah sinar matahari sampai kering (Amertaningtyas, 2009).
g)      Penggorengan dan pengemasan
 penggorengan dilakukan 2 tahap, yaitu dengan minyak yang tidak terlalu panas (suhu 80oC) kemudian dimasukkan dalam minyak yang panas (suhu 100oC) sampai kerupuk rambak kulit mengembang dengan sempurna, proses selanjutnya yaitu pengemasan dalam kantong plastik serta pemasaran (Amertaningtyas, 2009).






Tabel 1
”flowcart pembuatan kripik kulit ceker ayam”




3.3 Jadwal Kegiatan Program
No
Kegiatan
Waktu
Bulan ke-1
Bulan ke-2
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Pengamatan pada masyarakat sasaran
2
Menyiapkan peralatan dan bahan
3
Pelatihan pada masyarakat sasaran
4
Evaluasi program
5
Membuat laporan
Tabel 2
3.4 Media Penyuluhan
            Media yang akan digunakan dalam penyuluahn pemanfaatan kulit ceker ayam adalah media demontrasi yakni sosialisasi langsung kepada masyrakat yang selanjutkan akan dipraktikan secara nyata oleh penyuluh. Penggunaan media ini beralasan karna dengan praktik langsung, penyuluhan akan mengamati dalam bentuk nyata sehingga tidak hanya bisa dibayangkan saja.  Ketersediaan alat dan bahan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pelaksanaan penyuluhan ini.
Salah satu contohnya adalah dengan memperlihatkan video tentang pembuatan kripik ceker ayam kepada peserta yang disuluh mulai awal pembuatan, dari bahan sampai alat yang digunakan. Dalam mendukung kelancaran dalam pelaksanaan ini, dibutuhkan LCD, laptop dan meja sebagai tempatnya. Penyuluhan dilakukan di kantor balai desa Karangploso.
DAFTAR PUSTAKA
Amertaningtyas, Dedes. 2009. Pengolahan kerupuk “Rambak” kulit di Indonesia.  Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan 21 (3): 18 – 29
Apriyantono, HA. 2003. Makalah Halal: Kaitan Antara Syar’i, Teknologi, dan Sertifikasi. www.indohalal.com/doc-halal2.html. Diakeses 4 Mei 2014. 
Brown, E.M., King, G., dan Chen, J.M.  1997. Model of The Helical Portion of A Type ICollagen Microfibril, Jalca, 92:1-7.
Chen, J.M., Freairheller, S.H., dan Brown, E.M. 1991. Three-Dimensional-Energy Minimized Models for Calf Skin Type I Collagen Triple Halix  and Microfibril : I. The Triple Halical Models, Jalca, 86:475-486.
Kurnianingsih, N. 2004. Kolagen Sang Pengisi Tubuh. Laporan Utama Cakrawala.
Miller, AJ., Karmas, and Lui, MF. 1983. Age Related Changes in Collagen of Bovine Corium: Studies on Extractability Solubility and Molecular Size Distribution. J. Food Sci. 48: 681-707.
Mustakim. 1999. Sifat-sifat Fisik dan Kimia Serta Evaluasi Mutu Kulit Kaki Ayam
Pedaging, Buras dan Ayam Petelur Afkir yang Disamak dengan Krom.  Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Pearson, AM., and  Dutson, TR. 1992. Inedible Meat by Product Advances in Meat. Research.  Vol. 8. London dan New York.
Purnomo E. 1992. Penyamakan Kulit Kaki Ayam. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Radiman. 1979. Penuntun Pembuatan Gelatin, Lem dan Kerupuk dari Kulit Hewan Secara Industri Rumah/ Kerajinan. Balai Penelitian Kulit. Jogyakarta.
Steel, R.G and Torrie, J.H.  1980. Principle and Procedure of Statistic. McGraw Hill Book Company, Inc., New York.