Minggu, 29 Juni 2014

Cara Memasukkan Kode HTML/Script Di Postingan

Posted by Emperor Rudi on 23.20 with No comments
Cara Memasukkan Kode HTML/Script Di Postingan
 

Ketika kita ingin memasukkan kode HTML/Script pada postingan di blog,  banyak mengalami masalah seperti tidak munculnya kode yang di masukkan pada postingansetelah di publikasikan. contoh seperti menulis kode ]]></b:skin>. Pada saat diketik mungkin bisa, tapi pada saat dipublikasikan, yang tampil hanya kode ]]> ini saja.

Jika kamu mengalami hal yang sama. Buka entri baru/atau entri lama kamu, lalu klik pengaturan  Setelan entri yang ada disebelah kanan pada saat kita menulis artikel. Setelan Entri > Pilihan > mode tulis > pilih Tunjukan HTML apa adanya dan klik selesai. Maka kode2 yang kita tulis secara langsung diposting blog akan terlihat. selamat mencoba Semoga bermanfaat!!!

untuk lebih jelasnya lihatlah gambar berikut:

Cara Supaya Blog Tidak Bisa Di Copas

Posted by Emperor Rudi on 22.27 with No comments
Cara Supaya Blog Tidak Bisa Di Copas
 kadang kita merasa takut akan karya kita dijiplak oleh orang lain, jika di publis di blog. oleh karena itu agar karya kita yang ada di blog tidak bisa di copas sama orang, ikutilah langkah-langkah di bawah ini. caranya cukup mudah dan simple. check it out!!!!

Cara ini sangatlah mudah yaitu sebagai berikut :
  1. Login ke akun Blogger.
  2. Klik Template >> Edit HTML.
  3. Cari kode </head> (gunakan ctrl+f).
  4. Copy paste script berikut tepat di bawah </head>
<SCRIPT type="text/javascript">
if (typeof document.onselectstart!="undefined") {
document.onselectstart=new Function ("return false");
}
else{
document.onmousedown=new Function ("return false");
document.onmouseup=new Function ("return true");
}
</SCRIPT>

     5. save template dan coba lihat perubahan pada blog anda,, selamat mencoba!!! semoga berhasil

Jumat, 20 Juni 2014

Tugas Matkul. Metodelogi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Posted by Emperor Rudi on 04.25 with No comments
Analisa Profil Peternak Dan  Kondisi  Wilayah Dalam Usaha Ternak Kelinci Di Kecamatan Karang ploso - Malang

Oleh :
RUDI AGUSTIAN   125050100111139



FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014





KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya proposal ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam proposal penelitian ini kami membahas tentang “Analisa Profil Peternak Dan Kondisi Wilayah Dalam Usaha Ternak Kelinci Di Kecamatan Karangploso - Malang”. Proposal ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih pada Dosen pengajar mata kuliah Metodelogi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah yang sudah membantu Hingga dapat menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya.

Demikian proposal penelitian ini kami buat,semoga memberikan Manfaat.




Malang, 15 juni 2014


Penulis




  



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3.Tujuan............................................................................................................ 2
1.4.Manfaat.......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
2.1 Gambaran Kondisi Wilayah Dan Profil Peternak Kelinci Di KarangPloso......... 3
2.2 Analisis Usaha Ternak Kelinci......................................................................... 3
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak Kelinci................... 4
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 5
3.1.Metode Pengumpulan Data............................................................................. 6
 3.2.Sumber Data.................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 8



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
  Pertambahan Penduduk jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.Pertambahan penduduk erat kaitannya dengan jumlah pangan yang tersedia, kondisi wilayah Indonesia yang sebagian besar berupa lautan belum dimanfaatkan secara maksimal. Kebutuhan akan sumber protein hewani semakin tinggi dan berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk. oleh karena itu, Sektor peternakan harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah, karena sebagian besar kebutuhan protein hewani di penuhi oleh impor dari Negara lain. Salah satu sumber protein hewani yang dapat dikembangkan adalah ternak kelinci. Potensi ternak kelinci di masa depan sangat menjanjikan, karena hanya membutuhkan lahan yang sedikit dan jarak beranak yang singkat.
Daging kelinci mempunyai struktur yang lebih halus jika dinandingkan dengan daging sapi , domba dan kambing. Kandungan protein daging kelinci sekitar  20,7%, sedangkan daging sapi sekitar 19.3% dan domba 18,7%. Kelinci juga mempunyai kadar lemak yang rendah yaitu sekitar 6,2%, sedangkan pada sapi sekitar 18,35 dan domba sekitar 17,5% (wibowo,dkk.2009). hal ini membuktikan bahwa daging kelinci sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber protein hewani yang patut dikembangkan untuk memenuhi kenutuhan pasar.  Menurut Juwono (2007)kelinci bukan hanya sebagai penghasil daging, melainkan juga sebagai penghasil bulu, fur (kulit dan bulu) atau sebagai ternak hias dengan tujuan keindahan.
  Karangpoloso merupakan salah kecamatan di kota Malang yang berpotensi untuk ternak kelinci. Kondisi wilayah yang mendukung dengan tersedianya hijauan segar dan dekat dengan pasar. Kebanyakan Peternak kelinci karangploso hanya untuk tujuan kelinci hias, sehingga potensi usaha ternak kelinci potong masih terbilang belum maksimal.Peternak kelinci di karangploso dalam bentuk paguyuban.  Kajian yang mendalam mengenai usaha ternak kelinci, terutama mengenaipotensi ekonomi usaha ternak kelinci bagi masyarakat (peternak) perlu dilakukan.Potensi ekonomi usaha ternak kelinci dapat tercermin dari tingkat pendapatanyang diperoleh, tingkat profitabilitas yang dicapai, kontribusi pendapatan usahaternak kelinci terhadap penerimaan keluarga, kemampuan usaha ternak kelincidalam menyerap tenaga kerja, dan faktor yang mempengaruhi pendapatan usahaternak kelinci serta tingkat kelayakan usaha. Hasil kajian diharapkan mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai aspek teknis maupun ekonomisdalam usaha ternak kelinci.Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagaibahan evaluasi dan pertimbangan bagi masyarakat maupun penentu kebijakandalam mendukung pengembangan usaha ternak kelinci.
1.2.Rumusan Masalah
 Bagaimana hubunganyang terjadi antar peternak kelinci di kecamatan karangploso dalam pemenuhan kebutuhan pasar akan daging kelinci di  kota malang.Selama ini masyarakat peternak kelinci masih belum maksimal dalam pengolahan usaha ternak kelinci yang ada di karangploso.Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat dan informasi tentang ternak kelinci sehingga potensi usaha ternak kelinci belum maksimal.
1.3.Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
   1.      Mengetahui analisa potensi usaha ternak kelinci di kecamatan karangploso malang.
   2.      Memberdayakan para peternak Kelinci  untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
   3.       Mengetahui faktor-faktor penghambat maupun pendukung peternak Kelinci  dalam meningkatkan
         perekonomian.
   4.      Mengetahui nalisis usaha ternak kelinci sebagai sumber protein hewani di masa yang akan dating.
1.4.Manfaat
Manfaat dari penelitian ini antara lain untuk :
 1.      Untuk menyediakan sumber protein baru untuk memenuhi kebutuhan pasar.
 2.      Untuk meningkatkan potensi usaha ternak kelinci dan pendapatan peternak di karangploso Malang.
 3.      Untuk referensi peternak kelinci dalam meningkatkan usahanya di masa yang akan dating.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Kondisi Wilayah Dan Profil Peternak Kelinci Di Karang Ploso
Kecamatan Karangploso merupakan salah satu kecamatan di Kota Malang yang Lokasinya terletak di sebelah barat laut Kota Malang. Karangploso merupakan sebuah kecamatan yang menjadi jalan pintas dari Surabaya menuju kota Batu. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani sayuran dan peternak.Kondisi wilayah karangploso sangat memungkinkan untuk peternakan kelinci karena daya dukung alam yang sesuai.Kecamatan karangploso merupakan tempat yang cocok untuk pemeliharaan kelinci.Suhu udara yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin menyebabkan kelinci mudah beradaptasi dengan lingkungan. Dilihat dari potensi pasar, lokasi dekat kota wisata batu yang menjadi tempat restoran yang menyediakan olahan dari daging kelinci. Karangploso menjadi salah satu kecamatan di malang yang menjadi perhatian pemerintah untuk pengembangan ternak kelinci. Peternak kelinci di karangploso sebagian besar dalam bentuk paguyuban. Hasil ternak kelinci dipasarkan di pasar hewan splinded malang, restoran, bahkan keluar kota. Peternakan kelinci di kecamatan ini masih belum maksimal, dikarenakan banyak masyarakat yang hanya menjadikan kelinci sebagai hewan hias.Hal ini sangat menghambat potensi usaha ternak kelinci di karangploso.
2.2 Analisis Usaha ternak kelinci
          Usaha ternak kelinci selama ini hanya dilakukan oleh usaha ternak keluarga dalam skala kecil.Kegiatan budidaya dan manajemennya masih sederhana.Sebagai alternatif, usaha peternakan kelinci sebenarnya dapat dikembangkan dalam bentuk perusahaan peternakan baik kelinci hias maupun kelinci potong.Sasaran produksi kelinci dapat ditingkatkan sesuai target, mutu dan permintaan pasar untuk menjadi konsumsi protein hewani alternatif. Menurut Widagdho,(2008) Peluang pasar luar negeri untuk ternak kelinci maupun hasil olahannya cukup besar, kelinci dapat diperdagangkan langsung sebagai hewan peliharaan atau hewan hias sedangkan daging kelinci dapat dikonsumsi atau diolah terlebih dahulu sebagai abon, sosis, bakso, dan dendeng. Kulit dan bulu dapat dijadikan bahan pakaian atau kerajinan lain seperti topi, dompet dan sebagainya.
          Potensi utama ternak kelinci dalam mewujudkan suatu agribisnis adalah kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, baik melalui pola usaha skala rumah tangga maupun skala industri. Selain itu, kelinci juga menghasikan berbagai ragam produk bermutu yang dibutuhkan pasar.Namun, tak dapat disangkal bahwa agribisnis ternak kelinci di berbagai negara, termasuk Indonesia, kurang populer dan kurang berkembang dibandingkan dengan ternak konvensional lainnya. Pengembangan agribisnis ternak kelinci di Indonesia, dalam hubungannya dengan masalah yang dihadapi, tidaklah terbatas pada teknologi semata, tetapi juga pada pemasaran dan kebijakan (Budirahardjo, dkk,2009).

2.3  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak Kelinci
   Setiap kegiatan usaha bertujuan agar memperoleh pendapatan yang maksimal dengan efisiensi ekonomi yang tinggi sehingga kelangsungan hidup usaha tetap terjaga. Pendapatan dan efisiensi ekonomi merupakan faktor yang sangat penting karena keberhasilan suatu usaha peternakan dapat dilihat dari besarnya pendapatan dan efisiensi ekonominya (Sartika,1998).Berbagai keuntungan ekonomi ternak kelinci pada usaha skala kecil dan menengah antara lain (i) kebutuhan modal tetap dan modal kerja yang relatif kecil, (ii) pakan tidak tergantung pada bahan baku impor dan mampu mengkonsumsi hijauan dan produk limbah secara efisien dan tidak bersaing dengan pangan, (iii) mudah beradaptasi terhadap lingkungan dan mudah dibudidayakan, (iv) tidak membutuhkan lahan luas, (v) dapat memanfaatkan limbah pertanian dan limbah industri pangan, (vi) menghasilkan daging secara efisien, (vii) menghasilkan beragam produk seperti daging, kulit, kulit-bulu, pupuk organik, kelinci hias, (viii) kualitas daging, protein tinggi dan rendah kolesterol (Witha, 2013).
  Faktor terpenting dalam usaha peternakan yang sangat berpengaruh yaitu pakan, pakan merupakan komponen biaya produksi terbesar (60-70%). Upaya yang dilakukan untuk menurunkan biaya produksi adalah melalui penurunan harga pakan, yang dapat dilakukan antara lain dengan memanfaatkan bahan pakan yang memiliki potensi bagi kelinci dalam arti ketersediaan tinggi, komponen gizi memadai dan harga yang murah. Pemberian ransum komplit sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas ternak kelinci. Ransum komplit bagi ternak kelinci dapat berupa campuran antara hijauan dengan konsentrat yang berbetuk pellet dan silase(Rizqiani, 2011). Pemberian pakan yang baik dan sesuai kebutuhan nutrisi kelinci sangat mutlak diperlukan.Selama ini peternak hanya memberikan pakan berupa hijauan saja, sehingga potensi produksi ternak kelinci tidak maksimal. Kendala lain yang dihadapi peternak yaitu harga ransum komplit yang sangat mahal, sehingga peternak hanya memberikan pakan apa adanya. Pemberian pakan yang baik dan berkualitas serta manajemen pemeliharaan yang baik dapat meningkatkan produktivitas ternak kelinci, sehingga pendapatan peternak akan meningkat.



BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu berupa data primer dan data sekunder.
 a)      Data Primer
Data primer didapatkan dari hasil wawancara langsung pada beberapa peternak Kelinci di karangploso tentang Profil usaha ternak kelinci yang dimiliki dan pendapatan yang dihasilkan dan lain-lain.Peternak yang menjadi responden adalah peternak yang memiliki kurang lebih 50 ekor ternak kelinci.
 b)      Data Sekunder
Data ini diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu, seperti, kantor kelurahan dimana kami mendapatkan data monografi desa, profil desa dan data kelompok ternak kelinci, dan lain sebagainya guna membantu memudahkan kami dalam melakukan penelitian ini. Dan data yang sama juga didapatkan dari paguyuban kelompok ternak kelinci di karangploso.
3.2  Metode Pengumpulan Data
Di dalam pengumpulan data primer dan sekunder, kami menggunakan beberapametode, antara lain :
 a.       Observasi lapangan : Observasi dilakukan untuk mengamati segala macam interaksi  sosial yang muncul antar peternak kelinci dan kondisi pasar daging kelinci. Metode ini dilakukan untuk mengetahui secara keselurahan tentang profil peternak kelinci dan kondisi wilayah Karangpoloso. Dimana metode ini dilakukan dengan memerhatikan aktivitas beberapa peternak kelinci  pada pagi dan sore hari, dari proses pemberian pakan hingga perawatan ternak kelinci.
b.     Wawancara secara langsung pada beberapa peternak: wawancara kualitatif dan kuantitatif dilakukan pada peternak kelinci yang mempunyai kurang lebih 50 ekor kelinci dengan carasebelumnya mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan data yang di harapkan sehingga dapat membatasi pertanyaan yang tidak relevan dengan penelitian ini. Sehingga dapat memudahkan input data, pengolahan data, dan analisis data hingga penyusunan laporan. Dalam pengumpulan datakuantitatif dilakukan dengan cara memberikan kuisioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian ini dengan cara men-ceklist pertanyaan yang sesuai.



DAFTAR PUSTAKA

WIBOWO ,B;SUMANTO dan JUARINI ,E.2009.Pemanfaatan Dan Analisis
Ekonomi Usahaternak Kelinci Di Pedesaan.Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Kelinci. Bogor

JUWONO.2007.Pengaruh Penggunaan Ampas Bir Dalam Ransum Terhadap
Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Kelinci New Zealand White Jantan. Fakultas Pertanian,Universitas Sebelas Maret.Surakarta

WIDAGDHO, N.D.2008.Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Kelinciasep’s
Rabbit Project, Lembang,Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

BUDIRAHARJO, K;HANDAYANI, M;SETIYAWAN, H.2009. Potensi Ekonomi
Usaha Ternak Kelinci Dalam Menopang Sumber Penerimaan Keluarga Di Kabupaten Semarang.Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro. Semarang

RIZQIANI, A.2011.Performa Kelinci Potong Jantan Lokal Peranakan New
ZealandWhite Yang Diberi Pakan Silase Atau Pelet Ransum Komplit. Departemen Ilmu Nutrisi Dan Teknologi PakanFakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

SARTIKA,T; ANTAWIJAYA,T; dan DIWYANTO, K.1998. Peluang Ternak
Kelinci Sebagai Sumber Daging Yang Potensial Di Indonesia.Wartazoa vol. 7 no. 2: p 47-54

WITH A,A. 2013.Persepsi Masyarakat Terhadap Peternakan KelinciDitinjau
Dari Limbah, Bau, Dan Manfaat Yang Ditimbulkan.Jurusan sosial ekonomiFakultas peternakan universitas hasanuddin makassar
               











Selasa, 17 Juni 2014

Life Is Rainbow

Posted by Emperor Rudi on 06.12 with No comments
  GRADASI WARNA
     ketika masih kecil, aku menganggap warna itu sesuatu yang indah apalagi jika disatukan, menciptakan gradasi warna yang dapat menghasilkan gambar-gambar yang luar biasa  pada saat itu. namun seiring bertambah usia, banyak informasi tentang warna-warna dan yang terkandung di balik warna itu sendiri, entah itu arti dan nilai dari setiap warna. dengan informasi tersebut banyak dari kita yang kemudian menjadi fanatik terhadap warna, dan tidak lagi melihat warna dari sudut pandang waktu masih kecil. banyak kemudian dari kita menganggap warna hijau adalah warna yang terbaik, karena mereka golongan dari warna hijau, ada juga yang menganggap warna merahlah yang terbaik karena mereka dari golongan warna merah. dan ada pula yang menganggap warna putihlah yang terbaik, warna hitam yang terbaik, warna kuning yang terbaik, atau bahkan warna biru yang terbaik. tidakkah kita sadari bahwa hanya dengan satu warna kita tidak dapat menciptakan sesuatu yang luar bisa. tapi dengan gradasi warna yang beragamlah kita dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa. bersatulah kunci dari kehidupan yang lebih baik. aku yakin setiap warna memiliki peran dan tujuan yang baik, oleh karena itu ayo mulailah menghargai perbedaan . bukanlah menjadi musuh karena kita dari warna yang berbeda. life is colorful

Jumat, 13 Juni 2014

KABUPATEN SUMENEP

Posted by Emperor Rudi on 01.28 with No comments

SELAYANG PANDANG KABUPATEN SUMENEP

 

Pengantar
Sejarah Sumenep jaman dahulu diperintah oleh seorang Raja. Ada 35 Raja yang telah memimpin kerajaan Sumenep. Dan, sekarang ini telah dipimpin oleh seorang Bupati. Ada 14 Bupati yang memerintah Kabupaten Sumenep.
Mengingat sangat keringnya informasi/data yang otentik seperti prasati, pararaton, dan sebagainya mengenai Raja Sumenep maka tidak seluruh Raja-Raja tersebut kami ekspose satu persatu, kecuali hanya Raja-Raja yang menonjol saja popularitasnya.
Pendekatan yang kami gunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan historis dan kultural, selain itu kami gunakan juga pendekatan ekonomis, psikologis dan edukatif.
JAMAN PEMERINTAH KERAJAANARYA WIRARAJA
          Arya Wiraja dilatik sebagai Adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269, yang sekaligus bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Sumenep. Selama dipimpin oleh Arya Wiraja, banyak kemajuan yang dialami kerajaan Sumenep. Pria yang berasal dari desa Nangka Jawa Timur ini memiliki pribadi dan kecakapan/kemampuan yang baik. Arya Wiraja secara umum dikenal sebagai seorang pakar dalam ilmu penasehat/pengatur strategi, analisanya cukup tajam dan terarah sehingga banyak yang mengira Arya Wiraja adalah seorang dukun.
Adapun jasa-jasa Arya Wiraja :
- Mendirikan Majapahit b ersama dengan Raden Wijaya.
- Menghancurkan tentara Cina/tartar serta mengusirnya dari tanah Jawa.
           Dalam usia 35 Tahun, karier Arya Wiraja cepat menanjak. Mulai jabatan Demang Kerajaan Singosari kemudian dipromosikan oleh Kartanegara Raja Singosari menjadi Adipati Kerajaan Sumenep, kemudian dipromosikan oleh Raden Wijaya menjadi Rakyan Menteri di Kerajaan Majapahit dan bertugas di Lumajang. Setelah Arya Wiraja meninggalkan Sumenep, kerajaan di ujung timur Madura itu mengalami kemunduran. kekuasaan diserahkan kepada saudaranya Arya Bangah dan keratonnya pindah dari Batuputih ke Banasare di wilayah Sumenep juga. Selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya Danurwendo, yang keratonnya pindah ke Desa Tanjung. Dan selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya asparati. Diganti pula oleh anaknya bernama Panembahan Djoharsari. Selanjutnya kekuasaan dipindahkan kepada anaknya bernama Panembahan Mandaraja, yang mempunyai 2 anak bernama Pangeran Bukabu yang kemudian menganti ayahnya dan pindah ke Keratonnya di Bukabu (Kecamatan Ambunten). Selanjutnya diganti oleh adiknya bernama Pangeran Baragung yang kemudian pindah ke Desa Baragung (Kecamatan Guluk-guluk).
PANGERAN JOKOTOLE (Pangeran Secodiningrat III)
           Pangeran Jokotole menjadi raja Sumenep yang ke 13 selama 45 tahun (1415-1460). Jokotole da adiknya bernama Jokowedi lahir dari Raden Ayu Potre Koneng, cicit dari Pangeran Bukabu sebagai hasil dari perkawinan bathin (melalui mimpi) dengan Adipoday (Raja Sumenep ke 12). Karena hasil dari perkawinan Bathin itulah, maka banyak orang yang tidak percaya. Dan akhirnya, seolah-olah terkesan sebagai kehamilan diluar nikah. Akhirnya menimbulkan kemarahan kedua orang tuanya, sampai akan dihukum mati. Sejak kehamilannya, banyak terjadi hal-hal yang aneh dan diluar dugaan. Karena takut kepada orang tuanya maka kelahiran bayi RA Potre Koneng langsung diletakkan di hutan oleh dayangya. Dan, ditemukan oleh Empu Kelleng yang kemudian disusui oleh kerbau miliknya.
            Peristiwa kelahiran Jokotole, terulang lagi oleh adiknya yaitu Jokowedi. Kesaktian Jokotole mulai terlihat pada usia 6 tahun lebih, seperti membuat alat-alat perkakas dengan tanpa bantuan dari alat apapun hanya dari badanya sendiri, yang hasilnya lebih bagus ketimbang ayah angkatnya sendiri. Lewat kesaktiannya itulah maka ia membantu para pekerja pandai besi yang kelelahan dan sakit akibat kepanasan termasuk ayah angkatnya dalam pengelasan membuat pintu gerbang raksasa atas pehendak Brawijaya VII. Dengan cara membakar dirinya dan kemudian menjadi arang itulah kemudian lewat pusarnya keluar cairan putih. Cairan putih tersebut untuk keperluan pengelasan pintu raksasa. Dan, akhirnya ia diberi hadiah emas dan uang logam seberat badannya. Akhirnya ia mengabdi di kerajaan Majapahit untuk beberapa lama.
            Banyak kesuksessan yang ia raih selama mengadi di kerajaan Majapahit tersebut yang sekaligus menjadi mantu dari Patih Muda Majapahit. Setibanya dari Sumenep ia bersama istrinya bernama Dewi Ratnadi bersua ke Keraton yang akhirnya bertemu dengan ibunya RA Potre Koneng dan kemudian dilantik menjadi Raja Sumenep dengan Gelar Pangeran Secodiningrat III. Saat menjadi raja ia terlibat pertempuran besar melawan raja dari Bali yaitu Dampo Awang, yang akhirnya dimenangkan oleh Raja Jokotole dengan kesaktiannya menghancurkan kesaktiannya Dampo Awang. Dan kemudian kekuasaannya berakhir pada tahun 1460 dan kemudian digantikan oleh Arya Wigananda putra pertama dari Jokotole.
RADEN AYU TIRTONEGORO DAN BINDARA SAOD
             Raden Ayu Tirtonegoro merupakan satu-satunya pemimpin wanita dalam sejarah kerajaan Sumenep sebagai Kepala Pemerintahan yang ke 30. Menurut hikayat RA Tirtonegoro pada suatu malam bermimipi supaya Ratu kawin dengan Bindara Saod. Setelah Bindara Saod dipanggil, diceritakanlah mimpi itu. Setelah ada kata sepakat perkawinan dilaksanakan, Bindara Saodmenjadi suami Ratu dengan gelar Tumenggung Tirtonegoro.
             Terjadi peristiwa tragis pama masa pemerintahan Ratu Tirtonegoro. Raden Purwonegoro Patih Kerajaan Sumenep waktu mencintai Ratu Tirtonegoro, sehingga sangat membenci Bindara Saod, bahkan merencanakan membunuhnya. Raden Purwonegoro datang ke keraton lalu mengayunkan pedang namun tidak mengenai sasaran dan pedang tertancap dalam ke tiang pendopo. Malah sebaliknya Raden Purwonegoro tewas di tangan Manteri Sawunggaling dan Kyai Sanggatarona. Seperti diketahui bahwa Ratu Tirtonegoro dan Purwonegoro sama-sama keturunan Tumenggung Yudonegoro Raja Sumenep ke 23. Akibatnya keluarga kerajaan Sumenep menjadi dua golongan yang berpihak pada Ratu Tirtonegoro diperbolehkan tetap tinggal di Sumenep dan diwajibkan merubah gelarnya dengan sebutan Kyai serta berjanji untuk tidak akan menentang Bindara Saod sampai tujuh turunan. Sedang golongan yang tidak setuju pada ketentuan tersebut dianjurkan meninggalkan kerajaan Sumenep dan kembali ke Pamekasan, Sampang atau Bangkalan.
PANEMBAHAN SOMALA
             Bandara Saod dengan isterinya yang pertama di Batu Ampar mempunyai 2 orang anak. Pada saat kedua anak Bindara Saod itu datang ke keraton memenuhi panggilan Ratu Tirtonegoro, anak yang kedua yang bernama Somala terlebih dahulu dalam menyungkem kepada Ratu sedangkan kakaknya mendahulukan menyungkem kepada ayahnya (Bindara Saod). Saat itu pula keluar wasiat Sang Ratu yang dicatat oleh sektretaris kerajaan. Isi wasiat menyatakan bahwa di kelak kemudian hari apabila Bindara Saod meninggal maka yang diperkenankan untuk mengganti menjadi Raja Sumenep adalah Somala. Setelah Bindara Saod meninggal 8 hari kemudian Ratu Tirtonegoro ikut meninggal tahun 1762, sesuai dengan wasiat Ratu yang menjadi Raja Sumenep adalah Somala dengan gelar Panembahan Notokusumo I.
              Beberapa peristiwa penting pada zaman pemerintahan Somala antara lain menyerang negeri Blambangan dan berhasil menang sehingga Blambangan dan Panarukan menjadi wilayah kekuasaan Panembangan Notokusumo I. Kemudian beliau membangun keraton Sumenep yang sekarang berfungsi sebagai Pendopo Kabupaten. Selanjutnya beliau membangun Masjid Jamik pada tahuhn 1763, Asta Tinggi (tempat pemakaman Raja-Raja Sumenep dan keluarganya) juga dibangun oleh beliau. SULTAN ABDURRACHMAN PAKUNATANINGRAT
               Sultan Abdurrachman Pakunataningrat bernama asli Notonegoro putra dari Raja Sumenep yaitu Panembahan Notokusumo I. Sultan Abdurrachman Pakunataningrat mendapat gelar Doktor Kesusastraan dari pemerintah Inggris, karena beliau pernah membantu Letnan Gubernur Jendral Raffles untuk menterjemahkan tulisan-tulisan kuno di batu kedalam bahasa Melayu. Beliau memang meguasai berbagai bahasa, seperti bahasa Sansekerta, Bahasa Kawi, dan sebagainya. Dan, juga ilmu pengetahuan dan Agama. Disamping itu pandai membuat senjata Keris. Sultan Abdurrachman Pakunataningrat dikenal sangat bijaksana dan memperhatikan rakyat Sumenep, oleh karena itu ia sangat disegani dan dijunjung tinggi oleh rakyat Sumenep sampai sekarang. 
Sumber: Profil Kementrian Kabupaten Sumenep ( http://www.sumenep.go.id/?page=selayangpandang.html )

Kamis, 05 Juni 2014

Melihat Karakter Seseorang Dari Tanggal Lahir

Posted by Emperor Rudi on 06.20 with No comments


Karakter = Angka Tanggal Lahir
https://luqmanhamzah.files.wordpress.com/2013/04/react-bpd.jpg
Cara lain untuk mengetahui karakter seseorang yaitu melalui angka pada tanggal lahir mereka. Tanggal lahir  dapat memberikan karakter tersendiri pada orang tersebut. Mitos ini sudah lama beredar masyarakat, jika seorang anak dilahirkan pada hari jumat kliwon maka anak tersebut akan memperoleh keberuntungan dan kekuatan magis, sebaliknya jika dilahirkan pada hari selasa akan mendatangkan kesialan bagi si anak tersebut. Mitos ini masih belum dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Jadi bagi kalian yang lahir pada hari tersebut jangan senang dulu karena dilahirkan pada hari jumat atau bersedih bagi yang dilahirkan pada hari selasa. 
        Adapun cara mengetahui karakter seseorang melalui angka tanggal lahirnya yaitu sebagai berikut:Misal kamu lahir pada tanggal 21-12-1992, jadi cara mengetahui angka yang ada di tanggal lahirmu adalah dengan cara menjumlahkan tanggal, bulan dan tahun lahirmu, seperti ini  2 + 1 + 1 + 2 + 1+ 9 + 9 + 2 = 27 , Setelah ditemukan hasil akhirnya, maka dijumlahkan lagi hingga menjadi satu angka seperti ini 27 => 2 + 7 = 9, maka angka sembilan adalah angka pada tanggal lahirmu, kemudian lihat angka 9 untuk mengetahui karakternya.
           Untuk memperkuat hal tersebut di atas , maka kamu dapat mencari angka dibalik namamu dengan cara melihat tabel dibawah ini.

Misal namamu adalah RUDI AGUSTIAN , kemudian cari angka dari huruf-huruf namamu sebagai berikut R=9, U=3, D=4, I=9, A=1, G=7, U=3, S=1, T=2, I=9, A=1, N=5. Setelah itu jumlahkan seluruh angka tersebut 9+3+4+9+1+7+3+1+2+9+1+5 = 54, kemudian dijumlahkan lagi hingga menjadi satu angka 54=> 5 + 4 = 9, maka akan ditemukan angka yang sama antara angka dari tanggal lahirmu dan angka dari namamu yaitu angka 9. Adapun kesamaan angka tersebut hanya untuk memperkuat dari angka yang telah ditemukan pada tanggal lahirmu, dan apabila hasil akhir angka yang dihasilkan tidak sama antara angka pada tanggal lahirmu dan angka pada namamu, janganlah berkecil hati karena angka pada tanggal lahirmu yang hanya dipakai. Selamat mencoba!!!!! (-: (-:   
Karakter seseorang dilihat dari angka 1 – 9:
Angka 1 : angka satu merupakan angka pemula, jadi orang yang memiliki angka ini memiliki karakter ambisius, aktif, dominan dalam segala hal, biasanya akan jadi pemimpin, orangnya agresif , keras kepala dan egois. Orang ini biasanya akan menjadi pelopor dan tidak kenal belas kasihan.
Angka 2 : orang dengan  angka 2 memiliki karakter yang lembut, artistik, lebih kepada pikiran daripada tindakan, orangnya kurang percaya diri, pendiriannya kurang teguh atau plin-plan. Orang dengan angka 2 ini biasanya suka berbohong, sensitif dan orang yang depresif. Angka 2 sangat cocok berpasangan dengan angka 1.
Angka 3 : orang dengan angka 3 memiliki karakter yang energik , disiplin, mandiri dan berbakat. Orang ini akan sukses dalam bidang yang telah dipilihnya. Namun orangnya tidak pernah puas pada apa yang telah didapatkan. Dan orang ini memiliki kebanggaan pada dirinya sendiri sehingga terkesan orang sombong.
Angka 4 : orang dengan angka 4 memiliki karakter yang mantap,  praktis, dan mempunyai ketahanan yang tinggi. Orang ini sering melihat dari sudut pandang yang berlawanan dari dalam dirinya sendiri. sEhingga orang ini sering tampak sebagai pembangkang dan tidak konvensional. Orang dengan angka 4 jarang tertarik dengan materi dan sukar dalam berteman sehingga merasa terisolir dalam kehidupannya. Orang ini sangat cocok bergaul dengan angka 1 , 2, 7, dan 8.
Angka 5 : seseorang yang memiliki angka ini, mempunyai karakter riang atau selalu bahagia, sensual, suka cita, implusif(cepat bertindak), berfikir cepat dan emosional dalam pembawaan dirinya. Orang ini pandai mencari uang dan mudah bangkit dari kegagalan. Orannya mudah dalam menjalin hubungan atau mudah bergaul.
Angka 6 : seseorang yang memiliki angka 6, merupakan orang yang romantis, pandai mengatur  pengorbanan untuk cintanya. Orangnya sensual, dapat dipercaya, suka keindahan, suka keseimbangan dan keharmonisan, berparas menawan, mudah dalam menjalin hubungan atau mudah bergaul. Orangnya cinta dan memberi perhatian besar pada keluarganya, dalam melakukan sesuatu pantang menyerah dan tidak suka pada kegagalan namun orang ini memiliki sifat keras kepala.
Angka 7 : orang dengan angka 7 mempunyai karakter  suka traveling, jarang tertarik pada materi, sering mendapatkan keberuntungan dari angkanya. Orang ini memiliki intuisi yang kuat bahkan memiliki indra ke-6 dan memiliki pengaruh yang misterius terhadap orang lain. Orangnya cenderung introvet atau menutup diri, dan merupakan tipe pemikir sehingga memiliki pandangan filsafat/spiritual yang kuat.
Angka 8 : seseorang yang memiliki angka 8, mempunyai karakter individualistis, tampak dingin, identik dengan kesedihan. Namun orangnya mempunyai kemauan yang keras, mempunyai perasaan yang kuat dan mendalam, sehingga sering sukses dalam urusan duniawi.
Angka 9 : orang yang memiliki angka 9 , mempunyai karakter pantang menyerah, aktif, mempunyai kemauan tinggi, dan dapat mempengaruhi keberanian dan rasa persaudaraan di antara angka lainnya. Orang ini akan memcapai kesuksesan setelah bersusah payah, rentan terhadap cedera/kecelakaan dan orangnya suka bertengkar.